MAN Purbalingga Selenggarakan Diklat Tahfidz

Purbalingga, (21/1/23). MAN Purbalingga mengadakan Diklat pendidikan dan latihan tahfidzul Quran JK Tahfidz MAN Purbalingga Tahun Pelajaran 2022/2023, yang dilaksanakan tanggal 21 sampai dengan 22 Januari 2023.

Dalam sambutannya, Aman Nurkhayanto, S.Ag.,M.Pd. mewakili kepala MAN Purbalingga membakar semangat siswa Tahfidzul Qur’an untuk semangat, istiqomah demi untuk syiar agama Islam.
Beliau mengatakan bahwa:”Pada tahun 2019 adalah awal didirikannya program peminatan kelas Jalur Khusus (JK), berupa Program Tahfidz bagi siswa MAN Purbalingga hanya berjumlah 40 orang, semua harus menjadi rohis yang menggerakkan kegiatan keagamaan di MAN Purbalingga. Sekarang alur Khusus (JK), berupa program Tahfidz banyak diminati oleh para siswa. Mereka memilihnya dan sudah lulus seleksi sesuai dengan minat bakat. Maka dari itu kelas JK Tahfidz harus lebih maju dibanding kelas lain.

Kita semua sudah komitmen untuk untuk menghafalkan Al Quran, maka harus istiqomah. Yang dimaksud dengan istiqomah yaitu konsisten, yakni tetap menjaga kontinuitas menghafal Alquran dan efisiensi terhadap waktu.
Istiqomah dalam agama akan mengantarkan kita menjadi orang besar seperti KH. Wahid Hasyim, Pendiri Nahdlatul Ulama dan KH. Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah, dengan istiqomah dan niat untuk membesarkan syiar Islam, mereka belajar ke Arab dan pulang membawa pencerahan bagi bangsa Indonesia, Kalian bisa seperti seperti mereka, kalau kita Istiqomah dan berniat membesarkan syiar Islam.”

Dilanjutkan dengan sambutan ketua Program Program Tahfidz yaitu Al Hafidz Ustadz Hasanuddin S.HI, Mengatakan: “Materi Diklat ini meliputi perama, Tahsin yaitu kegiatan untuk menyempurnakan bacaan Al-Quran dan menghindari kesalahan dalam melafadzkannya.Kedua,Strategi Murojaah, yaitu mengulang kembali hafalan yang sudah pernah dihafalkan untuk menjaga dari lupa dan salah. maka dari itu kalian harus mencari waktu yang baik untuk menghadapi dalam mengulang kembali hafalan, karena kalian sendiri punya karakter sendiri mengatur waktu sesuai mood kalian. Ketiga. Menjaga Adab dalam mempelajari Al Qur’an, yaitu membaca Alquran dalam keadaan suci, duduk dengan sopan dan tenang, Kedua yaitu membaca dengan tartil (pelan) dan tidak terburu-buru, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca, dan yang ketiga membaca Al Quran dengan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

Ketiga faktor Tahsin, Murojaah dan Adab sangat penting untuk kita lakukan, jangan sampai ditinggalkan,karena sesungguhnya secara personifikasi bahwa Alquran itu tidak mau dibaca kepada orang yang melanggar ketentuan tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Ustadz Mukti Ali, S.Ag* , dalam matarinya menjelaskan ayat Inna nahnu nazzalna dzikra, artinya “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” ini menunjukan bahwa sekarang banyak yang terjadi Al Qur’an ditambah tambahi ayatnya, namun usaha tersebut gagal, karena sekarang banyak para penghafal Al Qur’an yang menjaga kelestariannya. Mereka benar-benar memeliharanya dari pemalsuan, perubahan, penggantian, penambahan maupun pengurangan ayat ayat Al Qur’an.
Al Quran memberikan syafaat kepada sahabatnya yang senantiasa setiap hari membacanya, syukur one dan one juz, walau kita sibuk dengan banyak kegiatan/pekerjaan, usahakanlah bisa membacanya.

Al-Qur’an diturunkan kepada orang yg mulia.Nabi Muhammad SAW. adalah sayyidul anbiya’ wal mursalin (pemimpin para nabi dan rasul) dan menjadi manusia yang paling mulia. Beliau diberi wahyu oleh Allah kepada Malaikat Jibril sebagai makhluk yang mulia. Al Quran diturunkan pada malam yang mulia, sebagaimana dalam surah Al Qadr ayat 1 dan 3. Kalau kita ingin menjadi mulia disisi Allah bahkan juga di kalangan makhluk lainnya, maka sentuhlah alquran, jadikan dia sebagai sahabat dekat kita.

Hadir dalam diklat ini, Ustazah Maemunah, S.PdI, Ustadz Hanif Abdillah, sebagai narasumbernya. (Subhan).

You May Also Like

About the Author: aldhy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *